Langsung ke konten utama

Perusahaan Publik dan Label Terbuka

Sadarkah anda bahwa hidup anda saat ini tak bisa begitu saja lepas dari produk dan jasa dari perusahaan-perusahaan terbuka . Mau tak mau, terima saja hal ini. Berpengaruh atau tidak bagi anda, yang pasti anda tetaplah konsumen bagi produk perusahaan-perusahaan yang punya LABEL *.tbk, yang ada saham di BEI. Apa yang dibahas ini? Bagi anda yang sudah familiar dengan dunia pasar modal atau saham, tentu anda paham dengan akhiran *.tbk. Misalnya saja Waskita Karya, tbk., Gudang Garam, tbk., dan sebagainya. Bila anda masih bingung karena masih baru baca di sini, tak perlu risau. Silakan baca penjelasan ala saya berikut ini. Jadi, perusahaan yang telah go public, atau sudah menjual sebagian saham ke publik, maka otomatis menyandang \'gelar\' tbk (terbuka). Maksudnya, semua orang bebas membeli saham perusahaan tersebut sesuai mekanisme yang resmi dari BEI. Mengenai alasan perusahaan-perusahaan mau menjual sahamnya, barangkali saya akan ulas di postingan saya nanti. Disini batasan

Perusahaan Publik dan Label Terbuka

Sadarkah anda bahwa hidup anda saat ini tak bisa begitu saja lepas dari produk dan jasa dari perusahaan-perusahaan terbuka. Mau tak mau, terima saja hal ini. Berpengaruh atau tidak bagi anda, yang pasti anda tetaplah konsumen bagi produk perusahaan-perusahaan yang punya LABEL *.tbk, yang ada saham di BEI.

Apa yang dibahas ini? Bagi anda yang sudah familiar dengan dunia pasar modal atau saham, tentu anda paham dengan akhiran *.tbk. Misalnya saja Waskita Karya, tbk., Gudang Garam, tbk., dan sebagainya.

Bila anda masih bingung karena masih baru baca di sini, tak perlu risau. Silakan baca penjelasan ala saya berikut ini. Jadi, perusahaan yang telah go public, atau sudah menjual sebagian saham ke publik, maka otomatis menyandang \'gelar\' tbk (terbuka). Maksudnya, semua orang bebas membeli saham perusahaan tersebut sesuai mekanisme yang resmi dari BEI.

Mengenai alasan perusahaan-perusahaan mau menjual sahamnya, barangkali saya akan ulas di postingan saya nanti. Disini batasannya hanya kondisi sekitar anda yang penuh dengan produk-produk atau jasa perusahaan *.tbk.

Coba kita mulai dari kamar mandi anda. Apakah ada produk Unilever disana? Misalnya Lifebuoy, Pepsodent, dst. Ketahuilah, itu produk Unilever, perusahaan terbuka. Anda bisa beli saham Unilever.

Mari bergeser ke dapur. Adakah Indomie, kecap Indofood, atau beras produknya Tiga Pilar Sejahtera? Banyak sekali di dapur anda dijejali produk perusahaan atau anak perusahaan yang sudah go public. Anda bisa beli saham mereka.

Ibu-ibu menggoreng pakai Bimoli, Sania, atau minyak goreng merek lainnya; itu juga produk dari perusahaan-perusahaan publik. Astra Agro Lestari, Salim Ivomas Pratama, London Sumatra, dan sebagainya; merupakan pemilik perkebunan sawit yang menghasilkan CPO. Anda bisa miliki saham perusahaan tersebut.

Bila mau meneruskannya, mulai dari ayam yang anda makan, kendaraan anda, tiket Garuda anda, hotel tempat anda menginap, Bus Lorena yang selalu siap membantu mudik anda barangkali, hingga pakaian yang anda kenakan saat ini, hampir semua merupakan produk perusahaan terbuka.

Kalau anda mau sedikit KEPO, silakan periksa kemasan produk-produk yang ada di tangan anda sekarang. Bila embel-embel tbk, berarti ini peluang bagi anda. Kenapa?

Kabar baiknya, anda bisa membeli perusahaan tersebut melalui mekanisme pasar modal. Anda beli sahamnya, anda jadi \'pemilik\' perusahaan publik itu.

Lalu apa hubungannya dengan diri anda sekarang?

Bahwa perusahaan-perusahaan terbuka bisa anda beli sahamnya, itu benar adanya. Dengan memiliki sebagian saham dari sebuah perusahaan terbuka, maka anda disebut sebagai PEMILIK PERUSAHAAN. Tentu saja sesuai dengan porsi \'sebagian\' itu pulalah anda memiliki perusahaan itu.

Maksudnya begini : misalnya anda hanya punya 1 juta lembar saham perusahaan Unilever yang jumlahnya total 7,630,000,000 lembar saham, maka kepemilikan anda ya hanya sedikit sekali. Otomatis hak anda sebagai pemilik jelas tidak punya pengaruh yang besar dalam menentukan arah kebijakan bisnis perusahaan.

Sebab pemilik saham paling banyak lah yang mengendalikan perusahaan. Jadi jangan heran bila BUMN yang go public itu semuanya pemilik saham mayoritas pasti pemerintah. Meski demikian, segala hak dasar, termasuk hak menerima dividen pun melekat pada anda.

Dalam rapat umum pemegang saham, seringkali dibahas berbagai hal, mulai dari pengesahan laporan keuangan, penunjukkan para eksekutif yang akan menjalankan perusahaan, kebijakan-kebijakan bagi kemajuan perusahaan kedepan, hingga pembicaraan tentang pembagian dividen.

Meski tak semua perusahaan menyepakati pembagian dividen, biasanya perusahaan yang membagi dividen memiliki tempat khusus dimata investor (pemegang saham). Oia, anda pun investor bila sudah membeli saham loh ya.

Dividen yang dibagikan ini ialah imbal hasil yang dibagikan kepada para pemegang saham dari sebagian atau seluruh keuntungan usaha setahun yang telah berlalu. Mirip-mirip sisa hasil usaha di koperasi, lah. Jadi, inilah sisi keuntungan yang bisa dinikmati para pemegang saham karena telah menanamkan modalnya di perusahaan publik.

Ternyata selain dividen, ada potensi capital gain apabila harga saham yang telah anda beli tadi naik. Kenaikan harga saham sering kali dipicu oleh kinerja perusahaan yang cemerlang. Untung terus, lah tiap tahun.

Misalnya, saat saya masuk bursa tahun 2011 lalu, saham Unilever dihargai Rp 15 ribu. saat ini dihargai diatas Rp 40 ribu.

Wow....! 5 tahun berlalu, capital gain naik berlipat-lipat. Meskipun ada pula pengaruh lain selain kinerja perusahaan yang menyebabkan harga sahamnya naik, tapi saya termasuk orang yang peduli dengan kinerja perusahaan apabila akan membeli sahamnya.

Dari dua peluang yang bisa diperoleh inilah, saya membuka pikiran saya. Begini, bila selama ini menggunakan produk perusahaan terbuka, dan ternyata sayalah \'pemilik\' perusahaan itu, maka keuntungan akan masuk ke perusahaan. Perusahaan akan kuat bila konsumennya juga loyal.

Sebaliknya, bila saya tak tahu apa-apa tentang fenomena ekonomi ini, seberapa banyak saya makan Indomie, misalnya, keuntungan dari pembelian yang saya lakukan taka akan berefek apapun bagi finansial saya. Padahal situasi ini berlangsung sepanjang hayat anda. Sayang sekali bila disia-siakan.

Sederhanyanya begini : saya beli produk, keuntungannya masuk ke perusahaan punya saya sendiri. Menarik, bukan?

Oia, investor di bursa saham, termasuk pembayar pajak yang taat loh ya. Setiap transaksi yang dilakukannya di pasar modal (misalnya membeli atau menjual saham), sudah pasti akan dihitung pajaknya. Istilah singkatnya, punya peran dalam membantu pemerintah dengan pajak yang dibayarnya itu.

So, bila anda ingin memulai sebagai orang yang punya peran membantu pemerintah, sekaligus menangkap peluang-peluang dari cemerlangnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan publik itu, silakan hubungi kantor-kantor sekuritas di kota anda. Segera buka akun anda. Bila ini peluang anda, silakan lakukan. Just it.

Sebagai penutup, saya ingin bilang satu hal. Ini tentang rencana.

Konon, anda dapat menghabiskan seluruh rentang waktu hidup anda untuk membuat rencana-rencana yang hebat dengan kecerdasan anda berpikir. Hingga sebenarnya anda sadar bahwa anda hanya butuh satu saja keberanian untuk merealisasikan rencana anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PER dan Dinamika pasar Saham

PER atau PE Ratio sering kali menjadi acuan berinvestasi di pasar saham. Konon katanya Nilai PER 15 menjadi batasan apakah suatu saham layak dibeli untuk investasi atau tidak. Lantas bagaimana sebenarnya kok tahu-tahu PER bisa sedemikian sakti sehingga jadi landasan investasi? Mari kita simak penjabaran singkatnya! PER atau price to earning ratio merupakan perhitungan yang memadukan antara price saham dengan earning perusahaan. Rumusnya seperti dibawah ini : PER = Price / Earning  Dimana Price adalah harga saham saat ini dan Earning adalah penghasilan yang diperoleh per lembar saham. Earning disini sering kali disebut dengan earning per share atau EPS . EPS rumusnya sebagaimana berikut : EPS = Earning total / Jumlah seluruh lembar saham Earning total yang dimaksud adalah penghasilan perusahaan yang telah dibukukan dan baru saja dilaporkan dalam periode tertentu. Sedangkan jumlah lembar saham merupakan jumlah keseluruhan saham yang beredar di pasar, baik itu pengendali,

Saham Waskita Beton Precast (WSBP) Menarik Untuk Investasi

Target pendapatan Waskita Beton Precast tahun 2018 ini cukup besar, yaitu Rp 9,7 triliyun. Perusahaan yang listing dengan kode saham WSBP ini membidik pertumbuhan pendapatan 36% dibanding tahun 2017 lalu. Tentu ini baik bagi perusahaan maupun para investor. Perusahaan precast ini mengalami kenaikan harga saham yang cukup menarik di awal-awal tahun 2018 ini. Sedikit flashback pergerakan harga saham WSBP, pada tanggal 11 Oktober 2017, harganya turun ke dasar terendahnya, 336 per lembar saham. Tapi sejak saat itu, harganya terus naik. Bahkan pada tanggal 26 Januari 2018, harganya menyentuh 510, harga tertinggi hingga akhir maret 2018 ini. Kenaikan dari 336 ke 510 ini sudah menuai capital gain 174 per lembar saham, atau sekitar 50%! Luar biasa untuk ukuran return saham sekelas Waskita Beton Precast, bukan? 50% tak sampai 1 tahun, boooooo..........! Maka itu, silakan jawab pertanyaan ini : "Mau investasi saham ini tahun 2018?" Mari simak beberapa data rangkuman dari b

Memanfaatkan Rasio Likuiditas Untuk Investasi Saham

Laporan Keuangan Perusahaan dan rasio likuiditas Manfaat Rasio likuiditas adalah untuk menilai dan mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang atau liabilitas atau kewajiban keuangannya. Meskipun dapat mempertimbangkan hutang jangka panjang, penekanannya lebih condong kepada hutang jangka pendek, atau yang jatuh tempo pembayarannya kurang dari satu tahun. Perusahaan yang berhasil tentu saja pengukurannya berdasarkan pencapaian target-target yang ditetapkan sebelumnya. Malah ada kalanya perusahaan yang solid dapat melampaui target-target yang ditetapkan sebelumnya. Sebaliknya, apabila tak bisa mencapai target yang ditetapkan, perusahaan itu dianggap memiliki kinerja yang buruk. Analisa pada laporan keuangan perusahaan, termasuk analisa Rasio likuiditas , dapat dipakai sebagai salah satu alat untuk mengukur kinerja perusahaan. Rasio ini memiliki beberapa fokus, terutama fokus kepada liabilitas atau kewajiban atau hutang. Analisa laporan keuangan perusahaan Laporan keuan