Sadarkah anda bahwa hidup anda saat ini tak bisa begitu saja lepas dari produk dan jasa dari perusahaan-perusahaan terbuka . Mau tak mau, terima saja hal ini. Berpengaruh atau tidak bagi anda, yang pasti anda tetaplah konsumen bagi produk perusahaan-perusahaan yang punya LABEL *.tbk, yang ada saham di BEI. Apa yang dibahas ini? Bagi anda yang sudah familiar dengan dunia pasar modal atau saham, tentu anda paham dengan akhiran *.tbk. Misalnya saja Waskita Karya, tbk., Gudang Garam, tbk., dan sebagainya. Bila anda masih bingung karena masih baru baca di sini, tak perlu risau. Silakan baca penjelasan ala saya berikut ini. Jadi, perusahaan yang telah go public, atau sudah menjual sebagian saham ke publik, maka otomatis menyandang \'gelar\' tbk (terbuka). Maksudnya, semua orang bebas membeli saham perusahaan tersebut sesuai mekanisme yang resmi dari BEI. Mengenai alasan perusahaan-perusahaan mau menjual sahamnya, barangkali saya akan ulas di postingan saya nanti. Disini batasan...
Pengertian DER
DER atau debt to equity ratio merupakan perhitungan
sederhana dan penting bagi para investor saham. Dengan menghitung DER, kita
dapat memperoleh gambaran sejauh mana perusahaan menanggung hutangnya.
Bagaimana cara menghitung DER?
Gunakan rumus dibawah ini :
Debt to Equity Ratio (DER) = Total Hutang / Ekuitas
Contoh ilustrasi kasus sederhana perhitungan DER
Dari Laporan keuangan Q1 PT. AAAA Tbk yang berkode emiten AAAA,
diketahui memiliki liability atau kewajiban yang wajib dibayar atau sering
diistilahkan hutang sebanyak Rp 100 miliar. Ekuitas tercatat ada Rp 300 miliar.
Berapakah Debt to Equity Ratio atau DER PT. AAAA Tbk?
Gampang sekali menghitungnya. Liability dan ekuitasnya sudah
diketahui, yaitu:
Total liability = Rp 100 miliar
Total ekuitas = Rp 300 miliar
Debt to Equity Ratio (DER) = Total liability
: Total Ekuitas
Debt to Equity Ratio (DER) = Rp 100
miliar : Rp 300 miliar
Debt to Equity Ratio (DER) = 0.33 kali
Jadi Rasio Hutang terhadap Ekuitas atau Debt to Equity Ratio
PT. AAAA Tbk per laporan keuangan itu sebesar
0.33 kali. Ini masih bagus, karena masih dibawah 1 kali.
Nilai wajar DER
DER yang nilainya kurang dari 1 dapat diasumsikan bahwa
kegiatan perusahaan lebih banyak dibiayai dari ekuitas atau modal perusahaan.
Bukan dari liabilitas. Maksudnya liabilitas atau hutang tidak mendominasi
operasional perusahaan.
Tapi sebaliknya, bila perusahaan memiliki nilai DER lebih
dari 1, maka dapat disimpulkan bahwa hutang lebih dominan tiga kali lipat dibandingkan
modal. Tentu saja ini dapat menggerus keuntungan yang diperoleh sebab hutang
tersebut wajib dibayar.
Kesimpulan
Kesimpulannya, perusahaan yang mempunyai nilai DER yang tinggi
memiliki risiko yang lebih tinggi pula terhadap keberlangsungan bisnis perusahaan.
Dari sekian kasus perusahaan yang tutup, mayoritas penyebabnya adalah
perusahaan yang gagal bayar hutang alias default.
Demikian informasi terkait Cara Menghitung DER dan Permasalahannya.
Wajib baca persyaratan buka rekening saham!
Wajib baca persyaratan buka rekening saham!
Judi Taruhan Ayam Terpercaya di Agen BOLAVITA!!!
BalasHapusDaftar, main dan raih bonusnya sekarang juga di Agen BOLAVITA, berikut bonus yang disediakan:
• Bonus Welcome Back 200.000
• Bonus 10% New Member
• Bonus 5% Deposit Setiap Hari
• Bonus Cashback 5 - 10%
• Bonus Referral 7+2%
• Bonus Flash Deposit setiap Jumat 10%
Daftar sekarang juga di www.bolavita.ltd
Dengan minimal Deposit Rp 50.000 saja sudah bisa mainkan permainan ini dan dapat bonus yang disediakan juga.
Baca juga :
1. Cara Membuat Akun dan Bermain di Situs S128
2. PROMO PROMO BOLAVITA
Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami VIA:
BBM : BOLAVITA / D8C363CA
Whatsapp : +62812-2222-995
Livechat 24 Jam